^_^

Mahasiswa Fakultas Bahasa dan Sastra Indonesia, jurusan Pendidikan bahasa dan Sastra Indonesia-A'2009-Universitas Pendidikan Indonesia.

Jumat, 26 Agustus 2011

KAJIAN PROSA FIKSI



1.      Pada pasca-ordebaru, novel apakah yang dianggap sebagai karya sastra besar (kanon) dan paling dipuji ? sebutkan judul, pengarang, alasan-alasan, cantumkan sumber-sumbernya (dari berbagai media, lampirkan)

Jawaban
Ada beberapa novel yang paling dipuji pada pasca-oredebaru yaitu, Ayat-ayat Cinta, Laskar pelangi, Senandung dibalik awan ( Denias), perempuan berkalung sorban.
·         Ayat-ayat cinta

Pengarangnya adalah Habiburrahman El Shirazy pada tahun 2004.

Novel yangn sudah difilmkan pada tahun 2008 ini menuai banyak sekali pujian dari hampir semua kalangan. Melalui penerbit Basmala dan Republika. Novel ini berisikan 418 halaman dan sukses menjadi salah satu novel fiksi terlaris di Indonesia yang dicetak sampai dengan 160 ribu eksemplar hanya dalam jangka waktu tiga tahun. Ayat Ayat Cinta juga merupakan pelopor karya sastra islami yang sedang dalam masa kebangkitannya dewasa ini.  ( sumber : Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas)

Jakarta (ANTARA News)- Sabtu 29 Maret 2008.  Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menilai “Ayat-ayat Cinta” dapat menjadi salah satu media untuk memberikan pemahaman yang tepat mengenai Islam dan juga dapat menjadi media syair islam. Presiden berharap di masa mendatang akan hadir lebih banyak karya-karya seni yang luhur di Indonesia. Kepala Negara juga menyampaikan pujian terhadap pengarang Habiburrahman El Shirazy.  Turut mendampingi Presiden Yudhoyono antara lain adalah Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik, Menteri Agama Maftuh Basyuni, Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu, Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan Mutia Hatta, Jurubicara kepresidenan Dino Pattidjalal, Menteri Koordinator kesejahteraan Rakyat Aburizal Bakrie serta Menteri Sekretaris Negara Hatta Rajasa. Dan ada pula 107 diplomat yang mewakili 53 kedutaan besar Negara sahabat Indonesia. Yang pada umumnya mereka memberikan pujian atas “ Ayat-ayat Cinta” ini.

 

·         Laskar pelangi

Pengarangnya adalah Andrea Hirata tahun 2005.

Diterbitkan oleh bentang pustaka, novel pertama karya Andrea Hirata diadaptasi menjadi sebuah film tahun 2008. Novel ini 529 halaman bergenre Roman. Novel Laskar Pelangi masuk dalam jajaran best seller hal tersebut terbukti dari sudah ada tujuh belas kali mengalami cetak ulang. Pada bagian depan atas kulit depan buku tertulis “ most powerfull book” untuk mendukung pujian-pujian terhadap Novel Laskar Pelangi. Pujian-pujian berasal dari jurnalis, budayawan, akademis, Dewan Perwakilan Rakyat, sutradara, majalah, Koran, pencinta buku, guru, ibu rumah tangga, mahasiswa, komnas perlindungan anak, dan kaum agamain ( sumber : http;//www.laskar pelangi net/html)

Bahkan saat ini novel Laskar Pelangi telah pula berhasil diangkat ke layar lebar atas arahan Mira Lesmana. Ini berarti satu lagi bukti bahwa novel Laskar Pelangi memang berkualitas dan perlu untuk dibaca.

Laskar Pelangi  merupakan potret perjuangan pendidikan di daerah di seluruh nusantara ini. Novel ini memberikan dua sumbangan besar kepada bangsa ini.

Sumbangan pertama adalah kepada perkembangan kesusastraan Indonesia. Sumbangan itu adalah sebagai berikut:

1.      Melalui daya tarik Laskar Pelangi, karya sastra telah dapat kembali menjadi media komunikasi kepada masyarakat. Sastra tidak hanya dibaca oleh orang sastra, tetapi sastra sudah menjadi bacaan segala kelompok usia dan semua bidang profesi. Pada gilirannya akan menjadi sumber inspirasi dalam melaksanakan hak dan kewajiban (profesi).

2.      Novel Laskar Pelangi memperbanyak jumlah novel Indonesia yang diangkat ke layar lebar.

3.      Novel Laskar pelangi seperti membaca karya ilmiah. Penguraian logis dan sitematis, kerangka berpikir terarah dan fokus. Oleh sebab itu, salah satu ulasan terhadap novel ini menyatakan bahwa novel ini bukan hanya bacaan sastra, namun dapat menjadi referensi ilmiah, seperti pembuatan desertasi, tesis, skripsi, diskusi, bahan seminar, dan sumber rekomendasi untuk menyusun program pendidikan.

4.      Novel Laskar Pelangi , ada yang istimewa untuk pembaca. Pada bagian akhir tercantum Glosarium atau daftar kata atau istilah yang dilengkapi dengan arti dan penjelasan. Hal ini sesuatu yang belum biasa pada novel-novel sebelumnya.

5.      Menurut Sapardi Djoko damono, bahasa dalam Laskar Pelangi sebagai metapora yang berani, tak biasa, tak terduga, namun amat memikat.

6.      Novel Laskar Pelangi mampu menggerakkan dan membangun jiwa para pembaca ketika sedang membaca, kita ingin berbuat lebih banyak dan lebih baik. Cerita di dalam Laskar Pelangi bersifat global dan bukan sektoral. Jadi pendidikan di dalam Laskar Pelangi adalah motif.

Kedua, sumbangan untuk dunia pendidikan di Indonesia . sumbangan itu antara lain:

1.      Melalui membaca novel Laskar Pelangi dapat menumbuhkan semangat melaksanakan kewajiban pada umumnya, khususnya untuk guru dan tenaga kependidikan. Sedangkan untuk murid adalah motifasi lebih kreatif dan inovatif.

2.      Kisah novel Laskar Pelangi mempertegas kembali maksna pendidikan. Bahwa mengajar itu bukan hanya membuat murid dari tidak tahu menjadi tahu, dari bodoh menjadi pintar, tetapi harus membuat murid menjadi bermoral, etika, sopan santun, disiplin, tanggung jawab sesuai dengan tujuan pendidikan nasional adalah menciptakan manusia seutuhnya.

3.      Novel Laskar Pelangi dapat menjadi acuan untuk menyusun kebijakan tentang program pendidikan. Sehingga hasil akhir akhir pendidikan kita dapat menjawab tantangan zaman, setiap detiknya mengalami proses perubahan.

Oleh karena itu, Novel Laskar Pelangi adalah novel yang banyak mendapat pujian dari semua kalangan yang membacanya. ( sumber : disampaikan dalam KONGRES NASIONAL BAHSA GAYO, Banda Aceh, 5-6 Januari 2008).

 

 

 

 

 

 

 

2.      Pada pasca-orde baru, novel apakah yang paling popular? Sebutkan judul, pengarang, alas an-alasan, cantumkan sumber-sumbernya (dari berbagai media, lampirkan).

jawaban

Berikut ini saya memilih beberapa dari novel-novel tersebut.

·         30 Hari Mencari Cinta

Pengarangnya adalah Upi Avianto, termasuk kategori novel dan cerita yang diterbitkan tahun 1970.

Novel ini berkisah tentang cinta dan komedi. Dimana sangat popular untuk dibaca khususnya anak muda. Novel ini menyuguhkan dialog-dialog yang lucu dan adegan yang kocak sangat menghibur pembacanya. Sangat laris dan popular sepanjang tahun 2004 apalagi sudah di filmkan.

 

·         Sang Pemimpi

 

Pengarangnya juga pengarang novel Laskar Pelangi. yang diterbitkan oleh Bentang Pustaka pada Juli 2006 dengan jumlah halaman 295 halaman, yaitu Andrea Hirata.

Novel Sang Pemimpi ini bergenre roman. Setelah sukses pada Laskar Pelangi, Novel Sang Pemimpi juga mendapat banyak simpati dari kalangan. Menyentuh publik atas kisah persahabatan, mimpi, sosial yang tertuang dalam novel ini.

Banyak kalangan yang merasa tersentuh atas novel ini. Apalagi orang-orang yang memang mempunyai mimpi akan terpacu untuk mewujudkannya.

 

·         Pintu Terlarang

 

Pengarangnya adalah Sekar ayu Asmara, terbit tahun 2005. Dengan tebal novel 227 halaman, disajikan dengan gaya bahasa populer, Sekar Ayu Asmara mampu membawa pembaca ke puncak tragedi. Sebuah novel thriller yang mengingatkan kita pada kisah­-kisah misteri milik novelis Agatha Christie. "Akhir cerita yang sulit ditebak," demikian komentar Noorca M.Massardi, salah seorang penulis senior.

 

3.      Pada pasca-orde baru, novel apakah yang paling menyentuh publik? Sebutkan judul, pengarang, alasan-alasan, cantumkan juga sumber-sumbernya (dari berbagai media, lampirkan )

jawaban

novel yang menyentuh publik, beberapa diantaranya yaitu:

·         Dealova

Pengarangnya adalah Dyan Nuranindya. Dimana novel ini merupakan novel teenlit (literature remaja) best seller. Dan novel ini diadaptasi lagi oleh Hilman hariwijaya menjadi scenario film.

Sungguh cerita yang mengharukan sekali bagi pembacanya. Cukup menguras air mata, karena termasuk cerita yang menyedihkan. Cerita percintaan yang harus kehilangan orang yang di cintai.

Novel ini menyentuh publik khususnya kalanagan muda yang suka membaca novel-novel remaja.

 

 

·         Ketika Cinta Bertasbih

Penulisnya adalah penulis yang sama dengan penulis novel Ada Apa Dengan Cinta, yaitu Habiburrahman El Shirazy. Novel ini berhasil mengaduk-aduk emosi pembaca melalui novel yang terbit dalam dua jilid ini.

 

·         Perempuan Berkalung Sorban

 

Pengarangnya yaitu Abidah el Khalieqy sang penulis novel "Perempuan Berkalung Sorban" (PBS) yang akhir-akhir ini menjadi pembicaraan hangat di berbagai media. Bahkan republika pun sampai merasa perlu untuk mengangkat topik ini 3 hari berturut-turut di halaman paling belakang.
Dengan cukup sukses menyentuh publik, novel Perempuan Berkalung Sorban dianggat ke layar lebar dan mendapat banyak apresiasi dari masyarakat.

·         Negeri 5 Menara
Pengarangnya adalah A. Fuadi. Adalah sebuah novel yang terinspirasi dari kisah nyata. Penerbit Garamedia pada tahun 2009. Novel yang berkategori fiksi dan sastra ini sangat menyentuh publik dengan tebal novel 432 halaman.
Bebrapa pendapat para tokoh atas novel ini yaitu :
Andy Noya, Wartawan dan host talkshow KickAndy
“Kisah inspiratif dengan selipan humor khas pondok. Jarang ada novel yang bercerita tentang apa yang terjadi di balik sebuah pondok yang penuh teka-teki. Buku ini sarat dengan vitamin bagi jiwa kita”



BJ Habibie
Novel yang berkisah tentang generasi muda bangsa ini penuh motivasi, bakat, semangat, dan optimisme untuk maju dan tidak kenal menyerah, merupakan pelajaran yang amat berharga bukan saja sebagai karya seni, tetapi juga tentang proses pendidikan dan pembudayaan untuk terciptanya sumberdaya insani yang handal.
Andaikan banyak anak bangsa yang mempunyai kesempatan dan pengalaman seperti mereka, akan beruntunglah bangsa Indonesia dalam mewujudkan masa depannya yang maju dan sejahtera, yang disegani dan sejajar dengan bangsa-bangsa lain.

Riri Riza, Pembuat Film
" Masa remaja  selalu meninggalkan bekas yang kuat, penuh nostalgia.  Ahmad Fuadi mengolah nostalgia menjadi novel yang menyentuh, sekaligus menjadi diskusi kritis sekaligus simpatik tentang pendidikan kehidupan. Negeri Lima Menara adalah kisah enam anak muda berbeda warna menembus pendidikan pesantren menuju dunia,  sebuah kisah yang menggelitik... "

KH Hasan A. Sahal, Pimpinan Pondok Modern Gontor, Ponorogo
Novel ini bercerita bahwa ”pesantren kemasyarakatan” bebas mendidik anak bangsa dalam keislaman dan keilmuan. Alumninya dengan menumpang ”perahu moral” bisa melesat ke seantero bumi Sang Pencipta, untuk bermanfaat, bukan hanya dimanfaatkan. Semoga pembaca cerdas dan jujur menggali nilai-nilai fitri manusiawi darinya. Selamat menikmati.

Emha Ainun Nadjib
Masyarakat dunia, khususnya Indonesia, sedang mengolah kekayaan alam, kreativitas pengetahuan dan invensi serta inovasi teknologi menjadi sampah kebudayaan, kekonyolan mental, kehinaan moral dan kekerdilan kemanusiaan. Fuadi melakukan yang sebaliknya: dengan bukunya ini ia mengolah sampah-sampah masa silam kehidupannya menjadi emas permata masa depan. Apa itu gerangan? Bagi siapa pun yang mengerti emas permata nilai-nilai kehidupan, mereka tidak memerlukan saya menjelaskannya. Dan bagi yang tidak pernah belajar mengerti, sia-sia saya menjelaskannnya


Kak Seto, Ketua Komnas Perlindungan Anak
Membaca buku “Negeri Lima Menara” karangan Bung Ahmad Fuadi sungguh mengasyikkan. Kita semua diajak untuk berkelana melihat cantiknya dunia dalam mimpi-mimpi indah yang dibalut dengan kerja keras dan semangat juang yang luar biasa! Bahwa mantera sakti “man jadda wajada” akan senantiasa memotivasi setiap anak dan akan melahirkan kesuksesan di masa depan manakala diikuti dengan kreativitas, ketabahan dan kerendahan hati. Saya belajar banyak dari buku ini. Dan buku ini memang layak dibaca oleh siapa pun yang ingin maju dan sukses

Akmal Nasery Basral, jurnalis-novelis
Ahmad Fuadi menggabungkan kejelian observasi seorang reporter dan kekalisan jelajah imajinasi literer dalam Negeri Lima Menara yang inspiratif. Dinamika kehidupan internal pesantren berpadu mulus dengan riuhnya suasana global di jantung peradaban modern yang serba bergegas. Sebuah novel yang membuktikan bahwa tak ada hal yang tak bisa dicapai manusia di dalam hidupnya. Man jadda wajada.
Bill Liddle, profesor ilmu politik, Ohio State University, Columbus Ohio, AS.
Pada masa Orde Baru, jutaan anak santri bermimpi dan berjuang untuk menjadi orang modern yang mampu hidup di mana-mana. Melalui kisah enam teman sekelas di sebuah pondok modern yang terinspirasi kisah nyata, Ahmad Fuadi berhasil menciptakan kembali ciri-ciri khas budaya masa itu, terutama kepercayaannya bahwa kunci sukses pribadi adalah kesungguhan dan keikhlasan. Juga sesuai zamannya, tokoh-tokoh Fuadi sama sekali tidak mempersoalkan absahnya pemerintahan Suharto atau keyakinan mereka sendiri sebagai orang yang beragama. Novel ini perlu dibaca oleh setiap orang, baik Muslim maupun non-Muslim, yang ingin mengerti fondasi budaya kelas menengah zaman Reformasi.
Erbe Sentanu, Penulis Buku Quantum Ikhlas, Pelopor Industri Kesadaran di Indonesia
"Demonstrasi yang indah tentang kekuatan ikhlas dan “kesengajaan” prasangka baik kepada Tuhan. Rumus proses belajar yang jitu: yaitu murid ikhlas diajar, guru ikhlas mengajar. Hasilnya secara tidak disangka-sangka, terbuka lebarlah pintu hikmah dan pintu dunia akhirat. Beranilah bermimpi dan berharap karena Tuhan Maha Mendengar. Novel yang sangat saya anjurkan untuk dibaca dan direnungkan..."
"Ditulis “menggunakan kata” hati, sehingga terasa menyentuh hati. Di tengah semua pergumulan hidup, akhirnya keikhlasan yang putih akan selalu memenangkan dunia dan akhirat. Bacalah dan ambillah hikmahnya.."


Gola Gong, Pengarang, Pengelola Rumah Dunia
“Negeri Lima Menara” membuat saya ingin kembali memutar arus waktu. Saya ingin kembali ke masa kanak-kanak dan mengalami masa seperti  Alif, Said, Atang, Dulmajid, Baso dan Raja. Masa dimana merajut cita-cita, membentangkan permadani mimpi seluas samudra sangat lah indah. Novel ini – lagi-lagi – semakin meyakinkan saya, bahwa dengan bermimpi kita memiliki masa depan. Buku ini bagus sekali untuk dibaca oleh keluarga muda, yang sedang merenda hari depan. Membaca buku ini,  semakin memastikan bahwa hidup ini indah dan memiliki cita-cita setinggi langit adalah sesuatu yang memungkinkan.  Seperti yang ditulis pengarang buku ini, “Modal kami hanya berani bermimpi, lalu berusaha, bekerja keras dan menggenapkan dengan doa. Man jadda wajada, siapa yang bersungguh-sungguh akan berhasil…” Jadi, bacalah buku ini! Dan kita akan mendapatkan spirit itu.

Ahmad Syafii Maarif, Pendiri Maarif Institute dan Mantan Ketua Muhammadiyah
“Novel yang berkisah tentang perjalanan rantau anak muda Minang pastilah mengasyikkan untuk diikuti, apalagi jika rantau itu telah menggapai ujung dunia. Filosofi “alam terkembang jadi guru” telah dibuktikan oleh penulis novel yang berasal dari kitaran Danau Maninjau yang elok itu.

Arief Rachman, Guru Besar Universitas Negeri Jakarta
“Negeri Lima Menara” adalah tulisan yang sangat inspiratif dan saya anjurkan untuk dibaca oleh masyarakat pendidikan. Dari “Negeri Lima Menara” ini kita merasakan kekuatan pandangan hidup yang mendasari bangkitnya semangat untuk mencapai harga diri, prestasi dan martabat diri. Keterikatan, peleburan dan pencerahan diri dari kekuatan Allah SWT telah mendasari semua kegiatan menjadi ibadah dan keberkahan. Dari kekuatan inilah penulis novel ini memberikan perenungan bagi pembaca untuk tidak putus asa dalam hidup dan bermanfaat bagi diri, keluarga, masyarakat bangsa dan agama.

Komaruddin Hidayat, Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
"Sebuah novel yg merekam pengembaraan anak kampung di pinggiran danau Maninjau menjejakkan kaki dan tinggal di Washington DC, pusat superpower dunia. Sebuah mozaik kehidupan mimpi seorang santri kampung yang mengepakkan sayapnya memasuki dunia baru berkat pendidikan dan nyalinya yang kuat. Wajib dibaca oleh penutur agama khususnya"

Farhan, Penyiar dan Pembawa Acara
Membaca mantera sakti man jadda wa jada. Siapa yang bersungguh-sungguh pasti sukses. Seperti steroid untuk badan yang sudah remuk oleh usia, amphetamine untuk pikiran yang keruh oleh masalah dan antibiotik yang mengusir parasit-parasit yang melemahkan ! Aku terhenyak, terbangun dari peraduan, tempat membenamkan diri berpaling dari masalah, dengan alasan fatigue ! Bukan dengan amarah dendam tapi dengan semangat inspirasi untuk bangkit dan arif memandang tantangan.

Ary Ginanjar Agustian – Penulis Buku Best Seller ESQ
“Kisah dalam buku ini menggelorakan semangat untuk mewujudkan impian sekaligus memberi keyakinan bahwa kesungguhan akan membuahkan keberhasilan. Bacaan yang tanpa disadari mengasah kecerdasan emosi dan spiritual.”

Udjo, Project Pop
Membaca buku ini pikiranku melayang langsung masuk ke sebuah 'dongeng' perjalanan tentang persahabatan, hidup dan mimpi.....Tidak sadar ternyata dongeng itu berdasarkan kisah nyata dari sang penulis. Ingin rasanya menjadi bagian dari kisah yang menakjubkan ini. Jadi sahabat yang ke tujuh, mungkin gak yaa?:) Tampaknya kini giliran aku punya mimpi dan meyakini bahwa mimpi itu bisa terjadi....Sungguh inspiratif!

Sarlito Wirawan Sarwono, psikolog
Tidak ada yang kebetulan di dunia ini. Semua atas izin Allah dan usaha manusia. Buku ini buktinya. Sangat menggugah inspirasi. Ditulis dalam bahasa yang enak dibaca. Terkadang serius, lebih sering kocak. Kesimpulannya “man jadda wa jada”, artinya “yang penting usaha”. Maka Allah akan membukakan jendela-jendela dunia.

Wicaksono, wartawan Majalah Tempo, blogger
Membaca novel ini bagaikan menikmati laporan jurnalistik seorang wartawan kawakan. Begitu detail dan penuh deskripsi. Kita seperti dibawa bertamasya secara spiritual, dari Bukittinggi yang permai hingga Washington yang bersalju. Dari Pondok Madani yang ajaib hingga Trafalgar Square yang menegakkan bulu roma. Sangat inspiratif.
Helvy Tiana Rosa, Sastrawan dan Dosen Fakultas Bahasa dan Seni UNJ
Novel ini antara lain bertutur tentang hubungan yang menyentuh antara anak dan ibu serta murid dan guru. Akhirnya kita yakin haqqul yakin, bahwa kombinasi patuh kepada ibu, hormat kepada guru dan usaha pantang menyerah adalah rumus sukses yang tak terlawankan. Berbahagialah para ibu yang telah membawa beragam keajaiban dan kemungkinan buat anaknya. Layak dibaca para ibu yang bermimpi membesarkan anak-anak terbaik.

Herry Nurdi, Pemimpin Redaksi Majalah Sabili
Perjalanan selalu memberikan imbalan pelajaran. Tentang banyak hal. Tentang ruang, tentang waktu, juga tentang orang dan nilai fundamental. Novel ini menyarikan sekaligus menyajikan beragam perjalanan dengan tokoh-tokohnya yang mengisahkan pelajaran untuk para pembacanya. Selamat membaca dan menemukan banyak hal di Negeri Lima Menara

Sitta Karina, penulis novel dan kontributor majalah CosmoGIRL!
"Penelusuran jejak-jejak persahabatan dan pencapaian cita-cita diramu dalam kisah yang sekaligus melibatkan petualangan, religi, dan wawasan yang mengesankan.
Gamawan Fauzi, Gubernur Sumatera Barat
Membaca buku ini, seperti bangkitnya sastrawan besar masa lalu dari Ranah Minang. Tapi kali ini nuansanya semakin luas dan mengglobal tak sebatas nusantara, apalagi terbatas pada tradisi kultural Minangkabau. Ada hal yang baru dan menarik bagi saya sebagai Gubernur, bahwa betapapun luasnya pergaulan dan modernnya peradaban yang dimasuki kehidupan anak manusia, dia tak dapat melepaskan diri sama sekali dari akar kultural yang dimilikinya. Ini sebuah kehidupan dan model baru karya sastra “anak” Minang masa kini yang berbeda dengan masa lalu, ketika Rantau masih terbatas wilayahnya. Semoga tulisan ini menjadi bahan kajian sastra modern di tanah air kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar